Insya Allah "Sumedang Pasti Hurip"

Ketua Fraksi PKS Sumedang : Perlu Perda Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu

Sumedang Kota - Menjalani proses hukum didepan penyidik maupun di pengadilan dianggap sebagai momok yang menakutkan. Bagi warga yang tidak mampu secara materi, ia tentu akan menyerah sebelum berperkara di meja hijau.

Bantuan hukum seperti diamanatkan Undang-undang No 16 tahun 2011 ditujukan untuk solusi dan memberikan jaminan bantuan hukum bagi masyarakat miskin.

Sehingga hak konstitusional warga negara dalam memperoleh keadilan dapat dimanfaatkan secara merata melalui pembentukan peraturan daerah tentang bantuan hukum.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sosial Ridwan Solichin, S.IP.,M.SI yang juga anggota DPRD Kabupaten Sumedang mengungkapkan, rancangan peraturan daerah (Rapaerda) bantuan hukum kepada masyarakat miskin masih dalam pembahasan dipersidangan dewan. Bantuan hukum ini diharapkan diperoleh masyarakat miskin sejak awal ia menjalani proses pemeriksaan dan penyidikan.

"Kriteria apa saja yang bisa mendapatkan bantuan hukum, masih dalam kajian. Namun secara umum, bantuan hukum ini diberikan kepada masyarakat miskin yang sedang menjalani perkara di depan hukum," katanya, (21/12/2013).

Menurut Ridwan, selama ini masyarakat miskin tidak mendapatkan hak dasarnya dalam melakukan pembelaan di depan hukum. Meskipun pada saat persidangan diberikan hak menunjuk pengacara secara gratis, namun itu dianggap tidak bisa dilakukan secara maksimal.

"Dalam perda bantuan hukum tersebut, pemkab perlu mengalokasikan anggaran dari APBD untuk bantuan hukum kepada warga miskin. Siapa saja yang bisa memperolehnya, prosedurnya akan diatur secara rinci dari pemerintah desa," tandas Ridwan Solichin.

Ketua Fraksi Partai Keailan Sejahtera DPRD Kabupaten Pasuruan menyatakan, setiap warga negara berhak mendapatkan jaminan hak konstitusional perlindungan dan kepastian hukum yang adil di hadapan hukum merupakan bentuk perlindungan hak asasi manusia.

Negara bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi warga miskin sebagai bentuk akses terhadap keadilan.

"Undang-undang mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran bagi penyelenggaraan bantuan hukum kepada warga miskin. Sehingga upaya untuk memperoleh keadilan dapat dimanfaatkan secara merata untuk memenuhi hak asasi manusia," kata Ridwan So;ichin, S.IP. Msi


"Raperda ini akan membantu masyarakat miskin dalam memperoleh jaminan dan kepastian hukum. Pemerintah akan mendukung upaya ini dengan menyesuaikan kemampuan anggaran yang dimiliki," kata Ridwan diakhir pembicaraan.(dediesmd)

DPRD Kritik Kabupaten Sumedang Lalai Urus Daerah Perbatasan

Pemkab Sumedang dinilai lalai mengurusi 10 lokasi atau daerah perbatasan Sumedang dengan kabupaten lain.

Buktinya, telah terjadi konflik wilayah di beberapa lokasi akibat perebutan wilayah yang menjadi ladang usaha pertanian. Konflik itu menyebabkan sebagian warga Sumedang ingin pindah ke kabupatan lain.

Tak hanya itu, aset-aset nonmateri yang seharusnya jadi milik Sumedang seperti telah diklaimnya Mangga Gedong Gincu produksi Kecamatan Tomo oleh Kabupaten Majalengka.

Hal yang sama telah dilakukan oleh Didi Ahmadi Djamhir sewaktu sosialisasi pilkada 2013 di Kecamatan Tomo.

"Sayang sekali potensi yang banyak ini tidak sepenuhnya sama para petani Cihanyir Landeuh, sebab potensinya dijual ke Kabupaten Lain", kata Didi Ahmadi Djamhir

“Sekarang petani mangga gedong gincu itu lebih memilih pemasaran ke Majalengka, karena kalau ke Sumedang infrastruktur terbatas dan aksesibilitas lebih dekat daripada ke kota sumedang,"  kata Didi Ahmadi.

"Dengan fakta-fakta yang ada saat ini, saya menyebutkan Pemkab Sumedang telah lalai mengurusi daerah perbatasan, jadi jangan salahkan petani atau penduduknya kalau ternyata menjadi pelaku konflik," kata Wakil Ketua DPRD Sumedang Edi Askhari saat berpidato dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan RPJMD 2014-2018, Selasa (27/8/2013), di Gedung Negara.

Kelalaian pemkab telah membuat warga di desa-desa perbatasan terpinggirkan dari kemajuan ekonomi dan pembangunan. Mereka tak tersentuh pelayanan publik dan sosial dari pemerintahan di Sumedang.

Untuk itu, Edi meminta rencana dan terobosan Bupati Sumedang H Endang Sukandar atau akrab disapa HES dalam pembangunan dan perbaikan jalan-jalan di perbatasan dapat terealisasi dengan secepatnya.

Sementara 10 lokasi perbatasan di antaranya, Ciawitali-Indramayu, Surian-Bandung, dan Cibugel-Garut. DPRD, sebagai lembaga budgeting, disebutkan Edi, akan mendukung dan menyokong ketersediaan anggaran dari berbagai sumber.

"DPRD sudah sepakat kalau dilihat dari semangat membangunnya, tapi mari kita lihat sejauhmana upaya dan kerja keras bupati dalam mewujudkan rencana tersebut," kata Edi.

Endang Sukandar mengatakan, rencana dan terobosannya ini sudah disusun sejak sebelum dilantik. Saat ini, sudah beberapa tahapan dilakukan di antaranya mengunjungi semua daerah perbatasan untuk memantau dan mengkaji kondisi baik fisik maupun nonfisik. Di antaranya, aktivitas perekonomian dan sosialnya.

Namun, HES menyebutkan, program ini sama sekali tidak akan diklaim milik dirinya, melainkan pekerjaan rumah bagi Pemkab Sumedang. Oleh karena itu, HES memohon dukungan DPRD.

"Kalau dilihat dari lamanya bertugas, rasanya bupati tak mampu jalan sendiri karena baru dilantik dua bulan lalu, seharusnya DPRD yang sudah dilantik empat tahun lalu bisa merealisasikannya saat ini," kata HES.


Kampanye Terakhir Pasangan Didi-RinSo kampanye Terbuka di Pacuan Kuda Sumedang

Di hari terakhir pasangan Didi-RinSo kampanye terbuka di Sumedang Selatan dan Utara, berkumpul di 'PACUAN KUDA' sekitar jam 10. Kampanye Terakhir ini pasangangan D1d1-R1nSo Warga Kabupaten Sumedang berdatangan dari berbagai Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sumedang. Selain itu dalam Kampanye terakhir dimeriahkan juga oleh kedatangan artis Jojon, Dony Kesuma, Paramitha Rusadhi dan Oni S.O.S.

Pasangan yang bernomor satu satu ini diikuti 50 puluhan mobil, truk dan juga motor ratusan pendukung ikut arak-arakan dalam kampanye terakhirnya. Warga Kota Sumedang, kecamatan Sumedang Utara dan Selatan antusias sekali melihat pasangan yang bernomor satu ini sambil mengacungkan jempol atau telunjuk sebagai support terhadap Pasangan Didi-Rinso.


Untuk warga Sumedang kami Didi-RinSo berserta tim pasangan Didi Rinso menghaturkan beribu maaf :
- Bila Jalan terganggu.
- Tidak Mematuhi peraturan rambu-rambu lalu-lintas.
- Tidak Menjaga kebersihan dan ketertiban
Dan ucapan terima kasih kepada anggota Jajaran Polres Sumedang dan Segenap Panwaslu dari tiap kecamatan yang telah banyak membantu.

Tong Hilap dina waktosna ping 24 Februari 2013, hayu bray anu dilembur tur di kota coblos nomor HIJI Kang Didi Djamhir - Kang Ridwan Solichin, Hijikeun tekad jeung niat rempug jukung babarengan Insya Allah "Sumedang Hurip Ngajadi"

Didi Ahmadi Djamhir : Tentang Kawasan Perkotaan Jatinangor

Jatinangor adalah sebuah kawasan di sebelah timur Kota Bandung, merupakan satu dari 26 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sebelumnya bernama Kecamatan Cikeruh namun sejak tahun 2000 berganti nama menjadi Kecamatan Jatinangor dengan alasan nama tersebut terasa lebih familiar dan lebih popular dikenal khalayak ramai.

Jatinangor ini mempunyai luas 3.160.36 ha yang terdiri dari Desa Cikeruh, Desa hegarmanah, Desa Cipacing, Desa Sayang, Desa Mekargalih, Desa Cintamulya, Desa Jatimukti, Desa Cisempur, Desa Jatiroke, Desa Cileles dan Desa Cilayung. Dalam skala regional Jawa Barat Kecamatan Jatinangor merupakan bagian dari PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya.

Saat ini Jatinangor dikenal sebagai salah satu kawasan Pendidikan di Jawa Barat, pusat perdagangan dan regional, jasa dan pariwisata Pencitraan ini merupakan dampak langsung pembangunan kampus beberapa institusi perguruan tinggi di kecamatan ini. Perguruan tinggi yang saat ini memiliki kampus di Jatinangor yaitu :

- Universitas Padjadjaran (Unpad) di Desa Hegarmanah dan Desa Cikeruh.
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Desa Cibeusi.
- Institus Koperasi Indonesia (Ikopin) di Desa Cibeusi.
- ITB yang sebelumnya Unwim di Desa Sayang.

Dalam pengembangan Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) menurut Ir. Didi Ahmadi Djamhir, MT menurut Birokrat Planolog ITB'81 yang saat ini sebagai Calon Bupati Sumedang "Sebaiknya kota jatinangor diarahkan pemukiman ke arah vertikal, urban renewal tanpa penggusuran, ruang hijau yang tertata, work up apartemen untuk mahasiswa tersebar berdasarkan jangkauan terdekat berdasarkan tiap jurusan perguruan tinggi dengan pendukung kampus (zonasi fasilitas dan utilitas) dan tidak menambah lagi ruang penggunaan lahan (efisiensi pemanfaatan ruang secara vertikal). (dediesmd)

Konsep Kang Didi Untuk Pasar Tanjungsari

Dalam Kampanye ke Tanjungsari sebelum kampanye terbuka di lapangan sepakbola di desa gudang yang dihadiri kurang lebih 300 orang perwakilan perdesa, Didi Ahmadi Djamhir bersama timses kampanye dari Kota Sumedang dan timses kampanye Kota Tanjungsari.
Ir. Didi Ahmadi Djamhir mengunjungi pasar kota Tanjungsari dulu, Untuk Penataan Pasar Tanjungsari, Ir. Didi Ahmadi Djamhir, MT mengemukakan 5 konsep untuk penataaan pasar tanjungsari, yaitu :


1. Management Lalu lintas
2. Penataan daerah manfaat jalan
3. Pembuatan marka jalan dengan pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO)
4. Untuk terminal transit Bis kota di tempatkan dekat sari eco, dan tanah pengurugan diambil dari tanah cut and fill tanah sekitarnya. Selain itu bisa juga dibangun ruko di belakakang  tempat transit bus kota tersebut.
5. Dan disekitar Ciromed dibuat Run about (dediesmd)

Didi Djamhir Sarankan Perbaikan Jalan dan Jembatan di Kawasan Perbatasan Sumedang-Majalengka

Didi Ahmadi Djamhir Mengunjungi Desa Cimantin di daerah Perbatasan Kawasan Perbatasan Sumedang-Majalengka. Di daerah ini Kebanyakan petani dengan produk didaerah tersebut adalah Padi dan Jagung, dan ada juga penduduk yang berdagang makanan.

"Namun sungguh sangat disayangkan kondisi jembatan di daerah ini rusak berat," kata Didi Ahmadi Djamhir.
"Bantalan kayu banyak yang berlubang, sangat mengkhawatirkan bagaimana jika ada Ibu yang mau melahirkan," Kata Didi Ahmadi Djamhir.

Oleh karena perlu penanganan langsung dari Propinsi baik melalui Dinas Bina Marga ataupun TMSS (Tentara Manunggal Satata Sariksa) Kodam III Siliwangi.(dediesmd)


Penayangan bulan lalu

Recent Posts